Rabu, 06 Maret 2013

Prospek E-commerce di Indonesia dan Dunia




SEJARAH PERKEMBANGAN E-COMMERCE
Tahun 1962, Licklider melakukan penelitian mengenai konsep networking. Pada tahun 1969 dari MIT dan riset, Lawrence G. Robert juga melakukan penelitian mengenai Internet yang dilahirkan dari riset pemerintah AS yang pada awalnya hanya untuk kalangan teknis di lembaga pemerintahan, ilmuwan dan penelitian akademis.
Pada tahun 1970, muncul Electronic Fund Transfer (EFT) yang aplikasinya saat itu terbatas hanya pada perusahaan-perusahaan terkenal. Selanjutnya Electronic Data Interchange (EDI) berkembang dari transaksi keuangan ke pemrosesan transaksi lain serta jumlah perusahaan yang berperan bertambah.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era 90-an, memunculkan aplikasi e-commerce dari berbagai perusahaan sehingga terjadi komersialisasi Internet dan pertumbuhan perusahaan dot-coms, atau Internet start-ups yang semakin menjamur.
Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang hanya memanfaatkan transaksi komersial saja, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat yaitu “perdagangan via web” (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada tahun 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru sehingga pada era 1998 – 2000-an, banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabum atau D-net sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mall online yang disebut D-Mall ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture.
Selain itu, ada pula E-Commerce Indonesia yang merupakan tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti etalase toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja).
Ada juga Commerce Net Indonesia sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia yang menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Indonesia sendiri telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank Indonesia. Selain itu, ada pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, seperti Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Tujuan aplikasi e-commerce adalah :
  1. Orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet menggunakan web browser.
  2. Menjadikan portal e-commerce tidak sekedar untuk belanja, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas, membangun kerja sama antar komunitas dan sebagai pusat informasi
  3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, responsif (respon yang cepat dan ramah), informatif dan komunikatif,
  4. Informasi yang up to date
Adapun manfaat e-commerce bagi masyarakat:
  • Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah  dan tidak banyak keluar untuk berbelanja
  • Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih murah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak barang.
  • Electronic commerce memungkinkan orang di seluruh penjuru dunia untuk menikmati aneka produk dan jasa yang sulit mereka dapatkan tanpa EC.
  • Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti pendidikan, pelayanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menjangkau pasien di daerah pelosok.
Beberapa keuntungan yang diperoleh e-commerce:
  • Akses kepada pasar yang lebih luas dan pelanggan baru yang lebih banyak.
  • Pelanggan akan lebih mudah mendapatkan informasi yang diperlukan secara on-line.
  • Dengan menggunekan internet, layanan kepada pelanggan tidak dibatasi jarak dan waktu.
  • Penghematan berbagai macam biaya antara lain transportasi, komunikasi, telepon, fax, dll.
Berikut data yang dimiliki Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Fakta dan statistik perkembangan internet khususnya di Indonesia tahun 2008 (updated Juni 2008), sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk = 237,512,355
2. Pengguna internet tahun 2000 = 2,000,000
3. Pengguna internet sekarang = 25,000,000
4. Persentase pengguna internet = 10.5 % dari total penduduk
5. Persentase pengguna di Asia = 4.3 %
6. Pertumbuhan dari tahun 2000-2008 = 1150 %
Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak baik konsumen, produsen dan penjual (retailer).
Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar