Rabu, 13 Maret 2013

kode kode html 5


Mungkin kata-kata yang paling tepat untuk HTML 5 tidak lain Cantik, Aman, Cepat dan Responsif. HTML 5 adalah versi terbaru dari versi sebelumnya ,HTML, HTML 4.01. HTML5 memperkenalkan banyak fitur-fitur terkini yang memungkinkan pengembang untuk membuat website dan aplikasi dengan fungsional, kecepatan, kinerja, dan pengalaman aplikasi desktop. HTML5 adalah hasil kerjasama antara World Wide Web Consortium (W3C) dan Web Hypertext Application Technology Working Group (WHATWG).
HTML 5 logo
HTML5 adalah versi terbaru dari Hypertext Markup Language, sebenarnya tediri dari tiga jenis kode: HTML, yang membangun struktur, Cascading Style Sheets (CSS), yang memberi sentuhan tampilan, dan JavaScript, yang membuat sesuatu terjadi. HTML5 didesain untuk memberikan hampir semua yang Anda ingin lakukan secara online tanpa memerlukan software tambahan seperti plugin browser. Baik applikasi , game, musik, responsive website dan movie bahkan Anda dapat membangun aplikasi yang sangat rumit bekerja dibrowser Anda dengan HTML 5. Fitur baru seperti video playback dan fungsi drag-and-drop yang sebelumnya tergantung pada pihak ketiga browser plug-in seperti Adobe Flash, Microsoft Silverlight, dan Google Gears.
HTML5 memperkenalkan sejumlah elemen dan atribut baru yang membantu dalam membangun website modern. Berikut ini adalah fitur yang terpenting diperkenalkan pada HTML5 :
  • New Semantic Elements: Ini seperti pada elemen <header>, <footer>, and <section>.
  • Forms 2.0: Perbaikan form web HTML di mana atribut baru telah diperkenalkan tag <input>.
  • Persistent Local Storage: Untuk menghilangkan ketergantungan pada plugin pihak ketiga.
  • WebSocket: Sebuah generasi teknologi terbaru komunikasi dua arah untuk aplikasi web.
  • Server-Sent Events: memperkenalkan even yang mengalir dari web server ke web browser yang disebut Server-Sent Events (SSE).
  • Canvas: Ini mendukung gambar dua dimensi surface yang dapat diprogram dengan JavaScript.
  • Audio & Video: Anda dapat menanamkan/embed audio atau video pada halaman web Anda tanpa menggunakan plugin pihak ketiga.
  • Geolocation: Pengunjung dapat memilih untuk berbagi lokasi fisik mereka dengan aplikasi web Anda..
  • Microdata: Ini memungkinkan Anda membuat kosakata Anda sendiri di luar HTML5 dan memperluas halaman web Anda dengan kostum semantics.
  • Drag and drop: Drag dan drop item dari satu lokasi ke lokasi lain pada halaman web yang sama.

Jadi Apa Saja Yang Baru di HTML 5?

Sebagai kandidat HTML standard W3C Recomendation, syntax HTML 5 didesain kompatible dengan pendahulunya HTML 4 dan XHTML1 (XML syntax). Berikut beberapa aturan baru dari HTML 5 yang telah dibuat :
  1. Fitur baru harus didasarkan pada HTML, CSS, DOM, dan JavaScript
  2. Mengurangi kebutuhan untuk plugin eksternal (seperti Flash)
  3. Lebih baik dalam hal penanganan kesalahan/error handling
  4. Lebih markup untuk menggantikan scripting

DOCTYPE

HTML5 memerlukan DOCTYPE yang ditentukan untuk memastikan bahwa browser merender atau membaca halaman situs dalam mode standar. Deklarasi DOCTYPE untuk sintaks HTML dan bersifat case-sensitive, <DOCTYPE html!>. Doctypes dari versi sebelumnya dari HTML lebih panjang karena masih berbasis SGML dan karena itu diperlukan suatu referensi untuk DTD. Dengan HTML5 ini tidak lagi digunakan dan browser hanya memerlukan syntax yang lebih sederhana, <DOCTYPE html!>.
HTML5 DOCTYPE
<!DOCTYPE html>
Vesri HTML sebelumnya DOCTYPE menggunakan rerferensi DTD, seperti contoh ini:
HTML 4.01
<!DOCTYPE html PUBLIC “-//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN”
“http://www.w3.org/TR/html4/loose.dtd”>
XHTML 1.0
<!DOCTYPE html PUBLIC “-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN” “http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd”>

HTML5 Character Sets

Untuk menampilkan halaman HTML dengan benar, browser harus tahu apa Character Sets (charset) yang digunakan. Pada HTML 5 charset Anda dapat menggunakan elemen <meta> dengan atribut charset yang menentukan pengkodean.
Berikut adalah contoh sederhana:
<meta charset="UTF-8">
Contoh di atas dapat menggantikan pemakaian <meta http-equiv=”Content-Type” content=”text/html; charset=UTF-8″>meskipun sintaks tersebut masih diperbolehkan.
Contoh struktur dokumen HTML5 minimum :
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
   <meta charset="utf-8">
   <title>...</title>
</head>
<body>
  <header>...</header>
  <nav>...</nav>
  <article>
    <section>
      ...
    </section>
  </article>
  <aside>...</aside>
  <footer>...</footer>
</body>
</html>

Elemen-elemen Baru di HTML5 :

  • Elemen <canvas> untuk menggambar 2D
  • Elemen <video> dan <audio> untuk media player
  • Support local storage
  • Konten spesifik elemen baru, seperti <article>, <footer>, <header>, <nav>, <section>
  • Kontrol form baru, seperti kalender, tanggal, waktu, email, url, search
Daftar lengkap elemen baru di HTML5
TagDescription
<article>Mendefinisikan sebuah artikel
<aside>Mendefinisikan konten selain dari konten halaman/post
<audio>Mendefinisikan konten audio
<canvas>Digunakan untuk menggambar grafik, on the fly, melalui scripting (JavaScript biasanya)
<command>Mendefinisikan tombol perintah untuk dapat memanggil
<details>Mendefinisikan rincian tambahan bahwa pengguna dapat melihat atau menyembunyikan
<datalist>Menentukan daftar pilihan standar untuk kontrol input
<embed>Mendefinisikan sebuah wadah untuk aplikasi eksternal (non-HTML)
<header>Mendefinisikan sebuah dokumen atau bagian header
<figure>Menentukan konten mandiri
<footer>Mendefinisikan sebuah dokumen atau bagian footer
<hgroup>Groups heading (<h1> to <h6>) elemen
<mark>Mendefinisikan teks yang ditandai / disorot
<output>Mendefinisikan hasil penghitungan
<source>Mendefinisikan beberapa sumber media untuk elemen media (<video> dan <audio>)
<summary>Mendefinisikan sebuah visible heading untuk elemen <details>
<time>Mendefinisikan tanggal / waktu
<video>Mendefinisikan sebuah video atau film
<section>Mendefinisikan bagian dalam dokumen
Daftar lengkap elemen yang tidak dipakai lagi (obsolete) di HTML5, antara lain:
TagDescription
<acronym>Mendefinisikan sebuah akronim
<basefont>Menentukan warna standar, ukuran, dan font untuk semua teks dalam dokumen
<big>Mendefinisikan ukuran teks besar
<center>Mendefinisikan posisi teks dicenter
<dir>Mendefinisikan direktori list
<font>Mendefinisikan font, warna, dan ukuran untuk teks
<frame>Mendefinisikan sebuah window (frame) dalam sebuah frameset
<frameset>Mendefinisikan satu set frame
<strike>Mendefinisikan teks strikethrough
<noframes>Mendefinisikan sebuah konten alternatif bagi pengguna bahwa konten tidak mendukung frame
<applet>Mendefinisikan sebuah applet embed
Juga elemen saperti <blink>, <marquee>, <multicol>, <tt> juga telah ditinggalkan penggunaanya di struktur HTML5.
Selain elemen-elemen diatas ada juga fitur “conforming” pada HTML5, seperti penggunaan attribut pada elemen tertentu.
Attribut baru HTML 5 antara lain:
TagDescription
draggableMenentukan apakah suatu unsur adalah draggable atau tidak
contextmenuMenentukan menu konteks untuk suatu elemen. Menu konteks muncul ketika pengguna mengklik kanan pada elemen
hiddenMenentukan bahwa elemen belum, atau tidak lagi, relevan
spellcheckMendefinisikan posisi teks dicenter
dropzoneMendefinisikan direktori list
contenteditableMendefinisikan font, warna, dan ukuran untuk teks
itempropDigunakan untuk group item
Pada HTML 5 penulisan atribut hanya dapat ditentukan pada tag awal dan tidak boleh digunakan dalam tag akhir. Atribut HTML5 adalah case sensitif dan dapat juga ditulis dalam huruf besar semua atau mix, akan tetapi konvensi yang paling umum adalah tetap menggunakan huruf kecil.
Berikut adalah contoh penulisan dari atribut HTML5 yang menggambarkan bagaimana untuk menandai sebuah elemen divdengan atribut class dengan menggunakan nilai “contoh“:
<div>...</div>
Sebuah fitur baru yang juga diperkenalkan di HTML 5 adalah penambahan atribut data kustom (Custom Attributes).
Sebuah atribut data kustom dimulai dengan data- dan akan diberi nama berdasarkan kebutuhan Anda. Berikut adalah contoh sederhana :
<div data-subject="physics" data-level="complex">
...
</div>
Contoh diatas adalah penulisan attribut yang valid HTML5 dengan dua atribut khusus yang disebut data-subjek dan data-level. Anda akan bisa mendapatkan nilai-nilai dari atribut dengan menggunakan JavaScript API atau CSS dengan cara yang sama seperti yang Anda gunakan untuk atribut standar.

Browser Support

Versi terbaru dari Apple Safari, Google Chrome, Mozilla Firefox, dan Opera semua mendukung hampir semua fitur HTML5 dan Internet Explorer 9.0 juga akan support untuk beberapa fungsi HTML5.
Browser web mobile pre-instal pada iPhone, iPads, dan Android semua support sangat baik untuk HTML5.
Ok kawan, sementara cukup disini sedikit mengenai hal-hal yang baru di HTML 5, tutorial berikutnya saya akan mencoba untuk menjelaskan convert template blogger menjadi valid HTML 5 dan cara membuat website responsive HTML 5, so stay tune ya…….:)
copas dari http://problogiz.blogspot.com/2013/01/html5-apa-saja-yang-baru.html
* Untuk referensi lengkap HTML 5, kunjungi : www.w3schools.com

prospek applikasi Android, Blackberry, Ios, Windows


Prospek Applikasi Android

Android merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat mobileberbasis Linux. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc. yang kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005. Dalam usaha mengembangkan Android, pada tahun 2007 dibentuklah Open Handset Alliance (OHA), sebuah konsorsium dari beberapa perusahaan, yaitu Texas Instruments, Broadcom Corporation, Google, HTC, Intel, LG, Marvell Technology Group, Motorola, Nvidia, QualComm, Samsung Electronics, Sprint Nextel, dan T-Mobile dengan tujuan untuk mengembangkan standar terbuka untuk perangkatmobile. Pada tanggal 9 desember 2008, diumumkan bahwa 14 anggota baru akan bergabung untuk proyek Android, yaitu PacketVideo, ARM Holdings, Atheros Communications, Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc.
Handset berbasis Android pertama kali masuk Indonesia sekitar dua tahun yang lalu dengan harga yang relatif mahal dan produknya juga masih langka. Saat ini keadaannya sudah berbalik 180 derajat. Baik vendor lokal maupun luar telah berani memasarkan berbagai macam handset berbasis Android dengan harga dan jenis yang bervariasi, mulai dari yang low end (dibawah Rp 1 juta) hingga yang high end(diatas Rp 5 juta). Saat ini, handset Android yang beredar di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari Android versi 1.1, Android versi 1.5 (Cupcake), Android versi 1.6 (Donut), Android versi 2.0/2.1 (Éclair), Android versi 2.2 (Froyo), Android versi 2.3 (Gingerbread), Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb) dan yang teranyar Android versi 4.0 (Ice Cream). Namun, fenomena yang paling jelas terlihat sekarang ini adalah handset Android yang berharga murah dengan kualitas yang baik. Dengan beredarnya handset murah berbasis Android maka semakin banyak konsumen kelas menengah ke bawah yang memiliki kesempatan untuk mencoba berbagai teknologi baru yang disediakan oleh Android.

Prospek Applikasi IOS


Android boleh saja menjadi raja sistem operasi ponsel cerdas hingga saat ini tetapi saat berhubungan dengan prospek bisnis pengembangan aplikasi di platform tersebut, pamornya tidak secerah asumsi banyak orang. Menurut Firman Nugraha dari teknojurnal.com, berdasarkan data dari Flurry, profitabilitas yang bisa diperoleh oleh seorang pengembang aplikasi di platform Android hanya seperempat dari rekan mereka yang mengembangkan aplikasi untuk sistem operasi milik Apple, iOS.
Masih menurut Firman, para application developer semakin banyak yang tergoda untuk menggarap segmen mobile app (aplikasi khusus ponsel cerdas). Dari sederet sistem operasi, hanya ada dua yang paling menjanjikan bagi pengembang aplikasi, yaitu iOS dan Android.
Dan Android lebih banyak menarik minat pengembang aplikasi yang masih baru, apalagi jumlah penggunanya juga melesat lebih tinggi dibandingkan iOS. Padahal dengan menjual aplikasi di Android, mereka harus berhadapan dengan masalah daya beli pengguna, Android Market yang belum terkelola dengan baik layaknya App Store, serta ‘diperparah’ oleh kenyataan bahwa masyarakat pengguna handset Android lebih suka aplikasi gratis daripada yang berbayar (meskipun terhitung murah).

Prospek Applikasi Windows

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa di tahun 2012 ini mengembangkan aplikasi mobile menjadi semakin populer di seluruh dunia baik di platform Android, iOS, Symbian, S40, dan bahkan Windows Phone. Untuk Windows Phone, beberapa waktu lalu telah diumumkan bahwa pengembang aplikasi di Indonesia sudah didukung oleh Windows Store sehingga mereka dapat memanfaatkan berbagai macam fitur yang ditawarkan oleh Windows Store.
Sebelumnya, saya pernah membahas tentang apa yang bisa digali oleh para pengembang aplikasi Indonesia di Windows Phone dan saya juga sudah pernah membahas bahwa Windows 8 dari Microsoft ini bisa dibilang unik dibanding pendahulunya. Di Windows 8 ini, pengguna nantinya dapat langsung menginstal aplikasi dari Windows Store mirip dengan konsep yang sudah ada dismartphone.
Microsoft telah mengumumkan bahwa sistem operasi Windows 8 akan dirilis resmi pada tanggal 26 Oktober 2012 nanti sehingga tentu akan banyak pengembang aplikasi di Indonesia yang ingin menanamkan aplikasinya di Windows Store ketika sistem operasinya dirilis. Sebuah toko aplikasi tentu akan hambar jika tidak terdapat banyak aplikasi bagus di dalamnya, oleh karena itu untuk mendapatkan banyak aplikasi yang berkualitas maka Windows Store terbuka bagi pengembang aplikasi di 120 negara termasuk Indonesia

Prospek Applikasi Blackberry

Melihat berita akhir-akhir ini, platform mobile untuk pasar global dikuasai oleh iOS dan Android. Sementara Blackberry pangsa pasarnya terus menurun. Namun demikian di Indonesia lain sendiri ceritanya. Konon produk Blackberry di Indonesia masih diminati, dan memiliki pangsa pasar tersendiri. Fenomena ini bisa dibilang sedikit aneh, karena berlawanan dengan kenyataan yang terjadi secara global.
Sebenarnya apa sih kelebihan Blackberry dibandingkan dengan platform lain, seperti iOS ataupun Android? Secara pribadi, bisa dibilang hampir tidak ada. Sampai saat ini aku masih setia menggunakan Blackberry, dan selama aku menggunakannya, banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Beberapa diantaranya adalah:
  • Lelet dan seringkali tidak responsif
  • Dukungan aplikasi yang sedikit
  • Paket berlangganannya dirasa cukup mahal dibandingkan dengan berlangganan paket data unlimited – Untuk menggunakan perangkatnya secara optimal, paling nggak mesti berlangganan paket Blackberry – Resolusi layar tidak terlalu besar
  • Dan lain sebagainya
Dari sekian banyak fitur Blackberry yang ada, yang aku gunakan sampai saat ini hanyalah: Push Email, BBM, dan Twitter. Hanya 3 itu saja? Yup, benar sekali. Alasanku masih tetap menggunakan Blackberry adalah karena tuntutan pekerjaan. Di lingkungan kerjaku, BBM secara tidak tertulis menjadi alat komunikasi standar untuk berkoordinasi. Terlebih lagi fitur ini digunakan untuk berkomunikasi dalam keluargaku. Nggak lucu kan kalo tiba-tiba leave grup keluarga dengan alasan sudah nggak pakai Blackberry lagi.
Killer App Blackberry menurutku hanyalah aplikasi Blackberry Messenger (BBM). Hanya fitur ini saja yang tidak ada pada platform lain. Fitur seperti Email, Twitter, Facebook, dan fitur-fitur lainnya bisa ditemukan pada platform lain, bahkan user experiencenya jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang ada pada Blackberry.
Lantas mengapa Blackberry masih diminati di pasar lokal? Kurasa fitur BBM itulah alasannya. Di pasaran sana bisa dikatakan banyak aplikasi dengan fitur yang lebih baik daripada BBM, katakanlah Whatsapp yang bisa cross platform. Mengapa BBM bisa menjadi killer App? Jawabannya simple saja: aplikasinya mudah digunakan. Ketika membeli Blackberry, tinggal beli paket, maka otomatis fitur BBM langsung bisa digunakan. Praktis kan? Tidak perlu membuat username, password, dan hal-hal lain yang bikin tambah ribet.
Tidak semua orang Indonesia melek teknologi. Dan kurasa, jika digambarkan dalam sebuah piramida, maka bagian bawah atau populasi paling besar akan didominasi oleh orang-orang yang tidak terlalu melek teknologi. Dengan banyaknya populasi yang masuk kategori tersebut, maka wajar saja jika di Indonesia masih banyak yang berminat untuk menggunakan Blackberry. Untuk orang-orang yang lebih melek kepada teknologi, kurasa mereka akan memilih handset dengan platform lain, seperti Android atau iOS, atau menjadikan Blackberry sebagai handset kedua.
Fitur BBM ini memang sangat cocok dengan karakter orang Indonesia yang memang gemar ngerumpi dan bersosialisasi. Jika dalam suatu komunitas sudah mulai menggunakan Blackberry untuk berkomunikasi, maka lambat laun, anggota komunitas yang tidak menggunakan Blackberry cenderung akan membeli Blackberry juga. Terlebih lagi jika fitur BBM sudah digunakan dalam komunitas keluarga, tekanan untuk menggunakan Blackberry akan semakin besar tentunya.
Melihat kenyataan ini, tampaknya dalam beberapa tahun kedepan, Blackberry masih akan terus digunakan di Indonesia. Menurutku, agak sedikit sulit untuk seorang individu dalam sebuah komunitas pengguna BBM yang sudah ada untuk keluar grup dan berpindah ke platform lain. Kecuali satu komunitas tersebut secara bersama-sama memutuskan untuk tidak menggunakan BBM lagi. Opsi paling mungkin adalah membeli handset dengan platform lain, namun tetap mempertahankan Blackberry sebagai handset kedua. Who knows?

prospek applikasi Android, Blackberry, Ios, Windows


Prospek Applikasi Android

Android merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat mobileberbasis Linux. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc. yang kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005. Dalam usaha mengembangkan Android, pada tahun 2007 dibentuklah Open Handset Alliance (OHA), sebuah konsorsium dari beberapa perusahaan, yaitu Texas Instruments, Broadcom Corporation, Google, HTC, Intel, LG, Marvell Technology Group, Motorola, Nvidia, QualComm, Samsung Electronics, Sprint Nextel, dan T-Mobile dengan tujuan untuk mengembangkan standar terbuka untuk perangkatmobile. Pada tanggal 9 desember 2008, diumumkan bahwa 14 anggota baru akan bergabung untuk proyek Android, yaitu PacketVideo, ARM Holdings, Atheros Communications, Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc.
Handset berbasis Android pertama kali masuk Indonesia sekitar dua tahun yang lalu dengan harga yang relatif mahal dan produknya juga masih langka. Saat ini keadaannya sudah berbalik 180 derajat. Baik vendor lokal maupun luar telah berani memasarkan berbagai macam handset berbasis Android dengan harga dan jenis yang bervariasi, mulai dari yang low end (dibawah Rp 1 juta) hingga yang high end(diatas Rp 5 juta). Saat ini, handset Android yang beredar di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari Android versi 1.1, Android versi 1.5 (Cupcake), Android versi 1.6 (Donut), Android versi 2.0/2.1 (Éclair), Android versi 2.2 (Froyo), Android versi 2.3 (Gingerbread), Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb) dan yang teranyar Android versi 4.0 (Ice Cream). Namun, fenomena yang paling jelas terlihat sekarang ini adalah handset Android yang berharga murah dengan kualitas yang baik. Dengan beredarnya handset murah berbasis Android maka semakin banyak konsumen kelas menengah ke bawah yang memiliki kesempatan untuk mencoba berbagai teknologi baru yang disediakan oleh Android.

Prospek Applikasi IOS


Android boleh saja menjadi raja sistem operasi ponsel cerdas hingga saat ini tetapi saat berhubungan dengan prospek bisnis pengembangan aplikasi di platform tersebut, pamornya tidak secerah asumsi banyak orang. Menurut Firman Nugraha dari teknojurnal.com, berdasarkan data dari Flurry, profitabilitas yang bisa diperoleh oleh seorang pengembang aplikasi di platform Android hanya seperempat dari rekan mereka yang mengembangkan aplikasi untuk sistem operasi milik Apple, iOS.
Masih menurut Firman, para application developer semakin banyak yang tergoda untuk menggarap segmen mobile app (aplikasi khusus ponsel cerdas). Dari sederet sistem operasi, hanya ada dua yang paling menjanjikan bagi pengembang aplikasi, yaitu iOS dan Android.
Dan Android lebih banyak menarik minat pengembang aplikasi yang masih baru, apalagi jumlah penggunanya juga melesat lebih tinggi dibandingkan iOS. Padahal dengan menjual aplikasi di Android, mereka harus berhadapan dengan masalah daya beli pengguna, Android Market yang belum terkelola dengan baik layaknya App Store, serta ‘diperparah’ oleh kenyataan bahwa masyarakat pengguna handset Android lebih suka aplikasi gratis daripada yang berbayar (meskipun terhitung murah).

Prospek Applikasi Windows

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa di tahun 2012 ini mengembangkan aplikasi mobile menjadi semakin populer di seluruh dunia baik di platform Android, iOS, Symbian, S40, dan bahkan Windows Phone. Untuk Windows Phone, beberapa waktu lalu telah diumumkan bahwa pengembang aplikasi di Indonesia sudah didukung oleh Windows Store sehingga mereka dapat memanfaatkan berbagai macam fitur yang ditawarkan oleh Windows Store.
Sebelumnya, saya pernah membahas tentang apa yang bisa digali oleh para pengembang aplikasi Indonesia di Windows Phone dan saya juga sudah pernah membahas bahwa Windows 8 dari Microsoft ini bisa dibilang unik dibanding pendahulunya. Di Windows 8 ini, pengguna nantinya dapat langsung menginstal aplikasi dari Windows Store mirip dengan konsep yang sudah ada dismartphone.
Microsoft telah mengumumkan bahwa sistem operasi Windows 8 akan dirilis resmi pada tanggal 26 Oktober 2012 nanti sehingga tentu akan banyak pengembang aplikasi di Indonesia yang ingin menanamkan aplikasinya di Windows Store ketika sistem operasinya dirilis. Sebuah toko aplikasi tentu akan hambar jika tidak terdapat banyak aplikasi bagus di dalamnya, oleh karena itu untuk mendapatkan banyak aplikasi yang berkualitas maka Windows Store terbuka bagi pengembang aplikasi di 120 negara termasuk Indonesia

Prospek Applikasi Blackberry

Melihat berita akhir-akhir ini, platform mobile untuk pasar global dikuasai oleh iOS dan Android. Sementara Blackberry pangsa pasarnya terus menurun. Namun demikian di Indonesia lain sendiri ceritanya. Konon produk Blackberry di Indonesia masih diminati, dan memiliki pangsa pasar tersendiri. Fenomena ini bisa dibilang sedikit aneh, karena berlawanan dengan kenyataan yang terjadi secara global.
Sebenarnya apa sih kelebihan Blackberry dibandingkan dengan platform lain, seperti iOS ataupun Android? Secara pribadi, bisa dibilang hampir tidak ada. Sampai saat ini aku masih setia menggunakan Blackberry, dan selama aku menggunakannya, banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Beberapa diantaranya adalah:
  • Lelet dan seringkali tidak responsif
  • Dukungan aplikasi yang sedikit
  • Paket berlangganannya dirasa cukup mahal dibandingkan dengan berlangganan paket data unlimited – Untuk menggunakan perangkatnya secara optimal, paling nggak mesti berlangganan paket Blackberry – Resolusi layar tidak terlalu besar
  • Dan lain sebagainya
Dari sekian banyak fitur Blackberry yang ada, yang aku gunakan sampai saat ini hanyalah: Push Email, BBM, dan Twitter. Hanya 3 itu saja? Yup, benar sekali. Alasanku masih tetap menggunakan Blackberry adalah karena tuntutan pekerjaan. Di lingkungan kerjaku, BBM secara tidak tertulis menjadi alat komunikasi standar untuk berkoordinasi. Terlebih lagi fitur ini digunakan untuk berkomunikasi dalam keluargaku. Nggak lucu kan kalo tiba-tiba leave grup keluarga dengan alasan sudah nggak pakai Blackberry lagi.
Killer App Blackberry menurutku hanyalah aplikasi Blackberry Messenger (BBM). Hanya fitur ini saja yang tidak ada pada platform lain. Fitur seperti Email, Twitter, Facebook, dan fitur-fitur lainnya bisa ditemukan pada platform lain, bahkan user experiencenya jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang ada pada Blackberry.
Lantas mengapa Blackberry masih diminati di pasar lokal? Kurasa fitur BBM itulah alasannya. Di pasaran sana bisa dikatakan banyak aplikasi dengan fitur yang lebih baik daripada BBM, katakanlah Whatsapp yang bisa cross platform. Mengapa BBM bisa menjadi killer App? Jawabannya simple saja: aplikasinya mudah digunakan. Ketika membeli Blackberry, tinggal beli paket, maka otomatis fitur BBM langsung bisa digunakan. Praktis kan? Tidak perlu membuat username, password, dan hal-hal lain yang bikin tambah ribet.
Tidak semua orang Indonesia melek teknologi. Dan kurasa, jika digambarkan dalam sebuah piramida, maka bagian bawah atau populasi paling besar akan didominasi oleh orang-orang yang tidak terlalu melek teknologi. Dengan banyaknya populasi yang masuk kategori tersebut, maka wajar saja jika di Indonesia masih banyak yang berminat untuk menggunakan Blackberry. Untuk orang-orang yang lebih melek kepada teknologi, kurasa mereka akan memilih handset dengan platform lain, seperti Android atau iOS, atau menjadikan Blackberry sebagai handset kedua.
Fitur BBM ini memang sangat cocok dengan karakter orang Indonesia yang memang gemar ngerumpi dan bersosialisasi. Jika dalam suatu komunitas sudah mulai menggunakan Blackberry untuk berkomunikasi, maka lambat laun, anggota komunitas yang tidak menggunakan Blackberry cenderung akan membeli Blackberry juga. Terlebih lagi jika fitur BBM sudah digunakan dalam komunitas keluarga, tekanan untuk menggunakan Blackberry akan semakin besar tentunya.
Melihat kenyataan ini, tampaknya dalam beberapa tahun kedepan, Blackberry masih akan terus digunakan di Indonesia. Menurutku, agak sedikit sulit untuk seorang individu dalam sebuah komunitas pengguna BBM yang sudah ada untuk keluar grup dan berpindah ke platform lain. Kecuali satu komunitas tersebut secara bersama-sama memutuskan untuk tidak menggunakan BBM lagi. Opsi paling mungkin adalah membeli handset dengan platform lain, namun tetap mempertahankan Blackberry sebagai handset kedua. Who knows?

Infrastruktur Internet Dunia dan Indonesia


Internet dapat dikatakan sebagai sebuah sistem jaringan yang terbentuk dari beragam kumpulan sub-sub jaringan komputer yang tersebar di berbagai belahan bumi. Karena setiap bentuk jaringan komputer, kecil maupun besar, dapat dengan mudah dihubungkan ke dunia maya ini, maka secara kontinyu dan eksponensial, komunitas internet pun bertambah besar. Karakteristik yang demikian mengakibatkan internet tumbuh dengan pesat, tanpa ada pihak-pihak yang mengatur perkembangannya. Secara alami, pertumbuhan internet dapat dianalogikan seperti organisme (semacam mahkluk hidup), tumbuh secara pasti menjadi semakin besar dan dewasa. Berdasarkan fakta ini terlihat, bahwa secara tidak sengaja, internet telah menjadi suatu sistem yang terdesentralisasi ke beragam pusat-pusat komunitas digital (Kosiur, 1997). Tidak ada satu lembaga pun yang dapat “memerintah” komunitas yang melakukan interaksi di dunia maya, termasuk negara Amerika Serikat sebagai pelopor teknologi ini.
Secara fisik, infrastruktur jaringan internet membentuk struktur pohon hirarkis. Kabel transmisi berkecepatan tinggi (high-speed backbone networks) berfungsi sebagai tulang punggung utama dari sistem komunikasi ini. Contohnya adalah media transmisi yang dibangun dan dimiliki oleh MCI dan AT&T (yang menghubungkan benua Amerika dengan negara-negara di belahan bumi lainnya). Akses kepada infrastruktur berkecepatan tinggi ini dapat dilakukan melalui simpul-simpul komunikasi yang dinamakan sebagai Network Access Points (NPSs), yang dibangun oleh berbagai perusahaan seperti Sprint dan Pacific Bell. Simpul-simpul inilah yang menjadi “entry point” bagi berbagai jaringan regional semacam CERFnet, Uunet, dan PSInet yang keberadaannya tersebar di berbagai negara di dunia. Jaringan regional ini biasanya akan membagi beban “traffic” yang dimiliki ke berbagai simpul NAPs agar tidak terjadi proses “bottleneck” yang menyebabkan berkurangnya kecepatan akses ke “main backbone”. Di level terendah, Internet Service Providers (ISPs) menyediakan jasanya untuk menghubungkan individu maupun korporat ke infrastruktur internet melalui salah satu jaringan regional yang ada. Dari struktur ini terlihat, bahwa kinerja koneksi internet, sangat bergantung dengan kinerja rute yang dilalui, mulai dari pemakai (user) sampai dengan ke “internet backbone”.

Seperti diketahui bersama, jaringan fisik internet melibatkan beragam jenis perangkat keras dan perangkat lunak yang diproduksi oleh berbagai perusahaan besar di dunia. Untuk memungkinkan dilakukannya komunikasi antar komponen-komponen yang berbeda tersebut, tentu saja dibutuhkan aturan-aturan atau standard yang disepakati bersama (protokol). Salah satu protokol yang disepakati untuk dipergunakan di seluruh dunia adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Bagaimana sebenarnya cara kerja TCP/IP dilihat dari prinsip-prinsip komunikasi data?

TCP/IP sebagai salah satu protokol memiliki tugas utama untuk mengelola jaringan operasi komputer agar proses komunikasi dan lalu lintas data dapat berjalan dengan baik. Pada tingkat paling atas, protokol mengatur kerja aplikasi agar dapat dipergunakan secara efektif oleh pengguna (user), sementara di tingkat paling rendah protokol berfungsi mengubah data menjadi paket-paket sinyal digital yang siap untuk ditransmisikan melalui beragam medium dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sumber: David Kosiur, 1997

Untuk memudahkan dan memungkinkan komunikasi antar berbagai jenis perangkat keras dan perangkat lunak, International Standards Organization (ISO) mengembangkan standar arsitektur jaringan (network layers) yang terdiri dari 7 (tujuh) tingkat (layer). Model ini dinamakan sebagai OSI Reference Model. Ada dua prinsip utama yang dianut oleh OSI Reference Model ini, yaitu: Open Systems; dan Peer-to-Peer Communications. Prinsip open systems berarti bahwa beberapa sistem berbeda yang berada dalam satu layer yang sama dapat dengan mudah saling berkomunikasi dan tukar menukar data (tanpa harus ada proses konversi), sementara prinsip peer-to-peer communications berarti bahwa data yang “diciptakan” oleh sebuah layer diperuntukkan untuk layer yang sama pada sistem yang berbeda. Walaupun harus melalui layer-layer lainnya dalam proses pengiriman atau penerimaan, data yang ditransmisikan sama sekali tidak dirubah, hanya ditambahkan beberapa data yang diperlukan untuk menjalankan fungsi jaringan pada layer tersebut.

Layer tertinggi dinamakan sebagai Application Layer, karena berhubungan langsung dengan aplikasi yang dipergunakan oleh user dalam menjalankan fungsi komputernya.

Layer ini merupakan bagian yang paling transparan di mata pengguna internet (user). Fungsi dari layer ini adalah untuk melakukan transfer data (dalam bentuk “application messages”) dari satu tempat ke tempat lainnya. User mengenal beberapa cara untuk melakukan transfer ini, seperti melalui email dan website. Protokol-protokol yang biasa digunakan untuk melakukan proses pada layer ini adalah FTP (File Transfer Protocol), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), SNMP (Simple Network Management Protocol), dan DNS (Domain Naming Service). Protokol-protokol lainnya yang kerap pula dipergunakan sehubungan dengan fungsi-fungsi transmisi file pada internet adalah SMTP (Simple Mail Transport Protocol), POP (Post Office Protocol), IMAP (Internet Mail Access Protocol), dan MIME (Multimedia Internet Mail Extensions). Di bawah layer ini, terdapat Presentation Layer dan Session Layer yang berfungsi untuk mengolah data selanjutnya dari Application Layer ke dalam bentuk yang lebih ringkas dan aman (encrypted and compressed data).

Protokol TCP/IP sendiri baru ditemui pada Transport Layer (untuk TCP) dan Network Layer (untuk IP). Pada Network Layer, IP berfungsi untuk menyediakan alamat atau kode bagi sistem jaringan yang terkoneksi ke internet. Protokol lainnya yang berfungsi membantu IP dalam menentukan alamat bagi perangkat keras jaringan lain adalah ARP (Address Resolution Protocol). Sementara TCP yang berada satu layer di atasnya bersama-sama dengan protocol lain (UDP = User Datagram Protocol) pada dasarnya berfungsi menentukan ukuran paket maksimum yang dapat digunakan dan melakukan “kalibrasi” terhadap transmisi pada saat yang sama. TCP biasanya dipergunakan jika kualitas jaringan yang ada sangat baik, sementara untuk situasi sebaliknya, UDP lebih cocok untuk dipergunakan.

Melalui pemaparan singkat mengenai konsep infrastruktur jaringan internet ini terlihat bahwa diperlukan jejaring (internetworking) yang baik antara satu sistem dengan sistem lainnya untuk mendapatkan kinerja transmisi yang cepat. Lebar pita (bandwidth) yang besar pada suatu jalur transmisi belum tentu menghasilkan kinerja komunikasi yang cepat pada sebuah sistem karena pada dasarnya masih ada layer-layer dan hirarki koneksi yang terhubung dengan jalur ini. Dengan kata lain, manajemen perusahaan harus mengetahui betul rute-rute transmisi mana saja yang harus dilalui oleh sistem jaringan internal perusahaannya sebelum masuk ke internet (dan terhubung ke mitra bisnis atau pasar konsumen) untuk mengetahu kelebihan dan kekurangan skenario infrastruktur yang dimiliki. Dari analisa inilah akan didapatkan “the real speed” dari sistem jaringan sebuah perusahaan yang tentu saja merupakan salah satu variabel bersaing dengan para kompetitor.


Infrastruktur internet sebagai media baru menghadirkan konsep teknologi yang semakin mempermudah komunikasi di era komunikasi interaktif ini. Lahirnya internet dapat dianggap sebagai sebuah ‘gebrakan’. Internet bukan hanya sebagai alat yang digunakan di dunia kerja dan bisnis tetapi juga digunakan secara pribadi, antar pribadi dan medium komunikasi massa.

Saat ini siapa saja bisa mengakses internet dengan menggunakan device-device tertentu, akan tetapi asal mula penggunaan internet bukan untuk kepentingan masyarakat umum melainkan kepentingan militer. Selama perang dingin, pemerintah Amerika Serikat berusaha untuk tetap menjaga komunikasi tetap berfungsi apabila negara sedang diserang dan alat-alat komunikasi yakni radio transmitter dan telepon tidak bisa digunakan. Konsep packet switching pun diperkenalkan yaitu dengan mentransmisikan informasi ke dalam bit yang kecil sehingga informasi dapat berpindah dengan cepat.

Kelahiran internet sekitar 1968, ketika itu Advance Research Projects Agency Network (ARPANET) ditemukan. APARNET adalah jaringan komputer pertama yang mampu mentransfer informasi menggunakan sistem packet switching. Kemudian, para pengguna APARNET menemukan bahwa selain dapat digunakan untuk saling berkolaborasi dan kepentingan penelitian, jaringan komputer juga dapat digunakan komunikasi antarpersonal. Disinilah kemudian penggunaan e-mail dimulai.

Pada 1976 dikembangakanlah USENET untuk berkomunikasi antara jaringan komputer, pengguna dapat saling bertukar pikiran dengan mem-posting topik tertentu melalui e-mail. USENET ini dikembangkan untuk para pengguna yang tidak dapat mengakses APARNET. Ketika APARNET digantikan oleh NSFNET pada 1986, internet berkembang menjadi lebih cepat, didukung oleh teknologi serat optik, selain itu jaringannya sudah terhubung ke super computer di seluruh negara Amerika. Inilah yang disebut saat ini dengan istilah modem. Masyarakat kini dapat mengakses internet melalui Internet Sevice Providers (ISPs), misalnya America Online, Prodigy, dan CompuServe. Setiap komputer dan server intenet pun memiliki IP address yang unik dan berbeda-beda. Memasuki abad 21,  mulai dikenalah istilah dot-com, web 2.0 (world wide web), dan era google.  Jaringan internet menghubungkan satu komputer dengan komputer lain. Komputer tergabung dalam jaringan internet dengan adanya koneksi ke ISPs.

Kemudahan akses internet di seluruh dunia saat ini menjadikan kita berada di era globalisasi. Sekat-sekat dan batas-batas negara seakan-akan tidak ada lagi. Apa yang terjadi di belahan dunia lain bisa diketahui siapa saja yang dapat mengakses internet. Informasi yang didapat begitu cepat dan aktual. Seakan-akan manusia hidup di satu desa. Konsep ini dinamakan ‘global village’ –desa global. Istilah ini diperkenalkan oleh Marshall McLuhan ketika informasi yang disampaikan sangat cepat dan massive. Tidak ada lagi batas atau jarak yang jauh, dunia dianggap sebagai sebuah desa yang kecil yang informasinya begitu mudah didapat dan berpindah.

Manfaat dan pengaruh internet sedemikian besarnya dan mencakup berbagai segi kehidupan manusia yaitu pendidikan, hiburan, ekonomi & bisnis, politik, sosial, dan budaya. Berbagai macam komunitas pengguna internet terbentuk melalui berbagai situs. Disitu mereka dapat bertukar pikiran dan berbicara apa saja melalui media internet. Misalkan saja satu topik yang sedang hangat dibicarakan akan menyeret masyarakat ke dalam arus informasi tersebut. Hegemoni masyarakat pun terbentuk dan tak jarang mampu menghimpun kekuatan masyarakat berkat derasnya arus informasi. Misalnya saja, di Indonesia sedang hangatnya pembicaraan kenaikan harga BBM, melalui internet kita menjadi tahu apa saja aksi massa beserta opini publik. Tak jarang masyarakat menjadi terpengaruh satu sama lain. Kekuatan internet begitu besar untuk menghimpun masyarakat.

Namun, apakah penyebaran penggunaan internet sudah merata? Rupanya belum, adapula sekelompok masyarakat yang tampaknya bukan merupakan pengguna internet aktif dikarenakan berbagai macam sebab. Disinilah istilahdigita device muncul. Istilah ini mengacu pada keadaan dimana terjadi kesenjangan digital antara satu pihak dengan pihak lainnya. Kesenjangan digital bisa terjadi akibat perbedaan status ekonomi, perbedaan umur, termasuk kondisi geografis wilayahnya apakah memungkinkan  untuk mengakses dunia digital seperti internet.

Selain konsep digital device yang menggambarkan adanya kesenjangan digital, adapula konsep information superhighway. Konsep ini lahir akibat perkembangan jaringan telekomunikasi internet dan komunikasi digital Sehingga informasi yang didapat berkecepatan tinggi dan menjangkau seluruh dunia. Information superhighwaymerupakan jaringan komunikasi yang berskala besar meliputi berbagai layanan interaktif yang memungkinkan cepatnya komunikasi dan interaksi antar pengguna.

Selama kita menggunakan infrastruktur internet, tentunya berbagai macam fungsi dan kegunaan sudah dirasakan antara lain berfungsi untuk menghantarkan informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa menghiraukan perbedaan waktu dan jarak (real-time), meningkatkan hubungan komunikasi yang baik antar individu, kelompok, maupun antar negara, menambah pengetahuan dari berbagai bidang kehidupan, memperkenalkan budaya-budaya antar bangsa, media hiburan yang efektif, penyedia jejaring sosial yang saat ini semakin digandrungi masyarakat, media promosi atau iklan, media jual-beli online, e-commerce, dan pastinya untuk mengetahui keadaan terkini, berita terkini yang sedang terjadi dimana saja di seluruh belahan dunia. Internet berfungsi untuk mendukung arus globalisasi.

Kini akses internet mudah sekali didapat. Di rumah, di tempat kerja, sekolah, kampus, dan tempat-tempat umum rata-rata sudah terdapat koneksi internetnya. Rasanya pasti ada yang kurang kalau tidak ada koneksi internet. Penggunaan internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat modern. Siapa diantara Anda yang belum pernah menggunakan fasilitas internet? Pasti tidak ada bukan?

Rabu, 06 Maret 2013

Google Adwords


Google adwords adalah salah satu layanan pemasangan iklan berbasis Pay Per Click Advertisinggoogle adwords merupakan fasilitas layanan pemasangan iklan yang disediakan oleh Google.
Pay per click advertising adalah sebuah layanan pemasangan iklan dimana kita akan dikenakan biaya jika iklan kita ada yang mengklik, pada PPC Advertising,  tidak ada biaya pemasangan iklan, karena kita akan mengeluarkan biaya jika iklan kita di klik oleh orang lain.
Kita bisa menggunakan jasa google adwords untuk mempromosikan website kita, seperti yang kita ketahui saat ini search engine google adalah layanan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, tentunya ada banyak keuntungan dengan terpasangnya iklan kita di google, karena semakin banyak pencari semakin besar kemungkinkan iklan kita tampil dan di klik oleh orang lain, sehingga traffic website kita akan semakin tinggi juga.
Dimana iklan adwords kita ditampilkan?
Secara garis besar iklan adwords kita nantinya akan ditampilkan di : search network (halaman hasil pencarian google) dan content network (ditampilkan di webs-website yang memasang iklan adsense), kita sebagai pemasang diberi pilihan untuk menentukan dimana nantinya iklan adwords kita ditampilkan, apakah mau ditampilkan di search network atau content network, namun berdasarkan pengalaman pemilihan search network bidding biayanya lebih tinggi dibanding content network.
Contoh tampilan iklan adsense di search network :
Contoh tampilan iklan adwords di content network :
Ok cukup jelas kan dimana nantinya iklan adwords akan ditampilkan, saya coba ulangi, iklan adwords nanti akan tampil di halaman hasil pencarian google, atau di website-website para pemasang adsense.
Metode pembayaran adwords
Sebagai pemasang iklan, tentunya kita dikenakan kewajiban membayar jika iklan yang kita tayangkan ada yang ngeklik, oleh karena itu kita perlu tahu bagaimana cara melakukan pembayarannya itu :
1. Via transfer Bank, hanya saja untuk orang Indonesia saat ini belum bisa menggunakan metode ini karena sepengetahuan saya belum ada bank di Indoensia yang support hal ini, tapi kalo sudah bisa tolong kasih tahu ya .
2. Via kartu kredit, biasanya kartu kredit yang bisa digunakan adalah kartu kredit yang berlogo visa dan master card, mungkin support juga untuk jenis kartu kredit lainnya, metode pembayaran via kartu kredit ini lebih memungkinkan bagi orang indonesia.
Untuk pembayaran via kartu kredit, ada dua metode yang bisa kita pilih yaitu :
Pra Bayar
Metode pra bayar adalah metode pembayaran dimana kita melakukan pembayaran terlebih dahulu ke adwords, nantinya adwords akan mengurangi biaya yang telah kita bayarkan sesuai dengan banyaknya biaya yang terpakai pada saat iklan kita di klik oleh orang lain. metode ini termasuk metode yang paling aman dan di rekomendasikan oleh kebanyakan marketer.
Pasca Bayar
Metode pasca bayar adalah metode pembayaran yang dilakukan setelah iklan yang ditanyangkan di klik oleh orang lain, jadi biaya akan di charge belakangan, metode ini cukup riskan jika kita tidak mampu mengontrolnya dengan baik.
Adwords adalah solusi promosi paling cepat
Jika kita mengininkan website kita memiliki banyak pengunjung dengan traffic tinggi dalam waktu cepat , adwords adalah solusinya, karena jika kita hanya mengandalkan metode SEO akan cukup lama untuk mencapai target itu, belum lagi saingan website kita yang banyak ditambah kemampuan SEO yang belum mumpuni akan membuat website kita lama mencapai target.
Google akan mendahulukan iklan yang berbayar untuk ditampilkan di halaman pencariannya tepatnya di kolom sponsor ads, yang tentunya akan banyak dilihat oleh orang lain, belum lagi google juga akan menampilkan iklan kita di beberapa website yang memiliki traffic tinggi (tentunya jika webstie tersebut memasang iklan adsense).

Prospek E-commerce di Indonesia dan Dunia




SEJARAH PERKEMBANGAN E-COMMERCE
Tahun 1962, Licklider melakukan penelitian mengenai konsep networking. Pada tahun 1969 dari MIT dan riset, Lawrence G. Robert juga melakukan penelitian mengenai Internet yang dilahirkan dari riset pemerintah AS yang pada awalnya hanya untuk kalangan teknis di lembaga pemerintahan, ilmuwan dan penelitian akademis.
Pada tahun 1970, muncul Electronic Fund Transfer (EFT) yang aplikasinya saat itu terbatas hanya pada perusahaan-perusahaan terkenal. Selanjutnya Electronic Data Interchange (EDI) berkembang dari transaksi keuangan ke pemrosesan transaksi lain serta jumlah perusahaan yang berperan bertambah.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era 90-an, memunculkan aplikasi e-commerce dari berbagai perusahaan sehingga terjadi komersialisasi Internet dan pertumbuhan perusahaan dot-coms, atau Internet start-ups yang semakin menjamur.
Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang hanya memanfaatkan transaksi komersial saja, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat yaitu “perdagangan via web” (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada tahun 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru sehingga pada era 1998 – 2000-an, banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabum atau D-net sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mall online yang disebut D-Mall ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture.
Selain itu, ada pula E-Commerce Indonesia yang merupakan tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti etalase toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja).
Ada juga Commerce Net Indonesia sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia yang menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Indonesia sendiri telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank Indonesia. Selain itu, ada pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, seperti Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Tujuan aplikasi e-commerce adalah :
  1. Orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet menggunakan web browser.
  2. Menjadikan portal e-commerce tidak sekedar untuk belanja, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas, membangun kerja sama antar komunitas dan sebagai pusat informasi
  3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, responsif (respon yang cepat dan ramah), informatif dan komunikatif,
  4. Informasi yang up to date
Adapun manfaat e-commerce bagi masyarakat:
  • Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah  dan tidak banyak keluar untuk berbelanja
  • Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih murah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak barang.
  • Electronic commerce memungkinkan orang di seluruh penjuru dunia untuk menikmati aneka produk dan jasa yang sulit mereka dapatkan tanpa EC.
  • Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti pendidikan, pelayanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menjangkau pasien di daerah pelosok.
Beberapa keuntungan yang diperoleh e-commerce:
  • Akses kepada pasar yang lebih luas dan pelanggan baru yang lebih banyak.
  • Pelanggan akan lebih mudah mendapatkan informasi yang diperlukan secara on-line.
  • Dengan menggunekan internet, layanan kepada pelanggan tidak dibatasi jarak dan waktu.
  • Penghematan berbagai macam biaya antara lain transportasi, komunikasi, telepon, fax, dll.
Berikut data yang dimiliki Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Fakta dan statistik perkembangan internet khususnya di Indonesia tahun 2008 (updated Juni 2008), sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk = 237,512,355
2. Pengguna internet tahun 2000 = 2,000,000
3. Pengguna internet sekarang = 25,000,000
4. Persentase pengguna internet = 10.5 % dari total penduduk
5. Persentase pengguna di Asia = 4.3 %
6. Pertumbuhan dari tahun 2000-2008 = 1150 %
Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak baik konsumen, produsen dan penjual (retailer).
Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.